Mobomarket dan Tech in Asia Jakarta Meetup: 6 kunci keberhasilan PicMix


Kamis (25/9), Tech in Asia bersama toko aplikasi Android MoboMarket menghadirkan acara meetup yang bertajuk “Finding Top 50 Local Apps“. Acara yang digelar di Demang Cafe, Jakarta Pusat ini menghadirkan tiga pembicara: Edo Suryo Pamungkas (product manager MoboMarket Indonesia), Sandy Colondam (co-founder PicMix), dan Firstman Marpaung (Intel Indonesia).


Ketiganya membagikan sejumlah informasi seputar pengembangan aplikasi kepada sekitar 100 pengunjung yang terdiri dari developer, mahasiswa, dan startup. Berikut ulasannya:


MoboMarket, pesaing baru Google Play di Indonesia


finding-top-50-local-apps-tech-in-asia-mobomarket-jakarta-2

Edo Pamungkas saat mempresentasikan seputar MoboMarket di Meetup Jakarta



Dalam meetup ini, Edo Pamungkas dari MoboMarket memberikan insights mengenai toko aplikasi Android yang bernama MoboMarket, serta keuntungan yang bisa diperoleh para developer dan startup yang bergabung di dalamnya.


MoboMarket merupakan toko aplikasi khusus Android yang dikembangkan oleh Baidu Inc., salah satu perusahaan teknologi terbesar asal Tiongkok.


“Baidu sadar akan potensi anak-anak muda di Indonesia, terutama di bidang digital. Melalui MoboMarket, kami ingin menegaskan komitmen kami untuk mendukung para pengembang aplikasi lokal. Kami ingin membangun hubungan yang baik dengan para pengembang lokal dan membuka pintu kesempatan bagi mereka untuk mempromosikan aplikasi buatan mereka,” ujar Edo.


“MoboMarket sendiri memiliki tiga platform berbeda yakni Android, PC, dan website,” ujarnya. Edo juga menambahkan bahwa tiap harinya ada 300 juta aplikasi mobile yang didistribusikan oleh Baidu secara global.



MoboMarket berencana untuk menyediakan sistem pembayaran yang mudah digunakan. Contohnya ialah pembayaran dengan sistem pemotongan pulsa dan pembelian aplikasi melalui gerai 7-Eleven. Namun, keduanya masih dalam proses pengembangan dan belum bisa digunakan.


Secure, Efficient, and Simple. Edo menyebut ketiga hal itu sebagai keunggulan MoboMarket dibanding Google Play dan toko aplikasi lain. Secure, karena tiap aplikasi yang masuk di dalamnya telah dipindai oleh aplikasi keamanan Baidu dan Avira. Efficient, karena editor di tiap versi MoboMarket mengatur komentar di tiap review – baik maupun buruk – aplikasi dengan rapi dan tertata. Simple, karena karena penjelasan aplikasi disajikan secara singkat namun tetap mendetail. Jadi tak perlu lagi membaca deskripsi yang panjang di tiap aplikasi.


Sejak diluncurkan di Indonesia pada Februari silam, kini MoboMarket mengklaim telah memiliki lebih dari satu juta pengguna di Indonesia. MoboMarket juga menyediakan lebih dari 500.000 aplikasi global dan 200 aplikasi lokal dengan jumlah download sebanyak dua juta kali tiap bulannya.


Edo juga meyakinkan audiens yang hadir dalam meetup Jakarta, bahwa MoboMarket telah berkomitmen kepada developer dan startup lokal dengan memberikan highlight pada aplikasi lokal. MoboMarket juga mendukung penggunaan Bahasa Indonesia di dalamnya.


MoboMarket juga mengundang para pengembang aplikasi Android dari Indonesia untuk mengikuti ajang “Finding Top 50 Local Apps”, yang akan mengumpulkan aplikasi-aplikasi Android karya anak bangsa melalui MoboMarket. Dari seluruh aplikasi yang terkumpul, Baidu akan memilih 50 aplikasi terbaik yang masing-masing berhak mendapatkan hadiah sebesar USD 300 (sekitar Rp 3,6 juta).


Dari 50 aplikasi tersebut, Baidu akan kembali memilih 10 aplikasi terbaik untuk dipasarkan melalui MoboMarket dan ditampilkan dalam ajang Startup Asia Jakarta yang akan diadakan pada tanggal 26 dan 27 November 2014.


6 kunci keberhasilan PicMix


finding-top-50-local-apps-tech-in-asia-mobomarket-jakarta-3

Bambang Kartika (kiri) dan Sandy Colondam (kanan) di Meetup Jakarta



Segmen PicMix berlangsung dalam format talkshow, dengan Bambang Kartika dari Tech in Asia yang bertindak sebagai interviewer mengajak Sandy Colondam selaku co-founder PicMix untuk berbincang seputar rahasia di balik kesuksesan aplikasi itu. Sebagai informasi, aplikasi edit foto PicMix bisa dibilang sebagai salah satu aplikasi karya anak bangsa yang paling sukses dengan 23 juta pengguna terdaftar.


Melalui talkshow itu, terungkap sejumlah kunci kesuksesan PicMix:


Pertama, PicMix sukses meraih sejuta download dalam waktu dua bulan saja. Meskipun Sandy dan timnya tak menyangka PicMix bakal mereguk sukses secepat itu, ia menyebut bahwa keberadaan PicMix sebagai aplikasi edit foto sejenis Instagram di platform BlackBerry-lah yang jadi salah satu faktor kuncinya. “Karena saat itu, belum ada aplikasi edit foto dengan fitur seperti Instagram di BlackBerry. Ini yang membuat kami sukses,” ungkap Sandy.



Kedua, dari 23 juta pengguna PicMix saat ini, hanya sekitar 35 persennya saja yang bersumber dari Indonesia. Sandy menjelaskan bahwa awalnya PicMix tak disebutkan sebagai aplikasi asli Indonesia. Penyebabnya karena mereka takut akan dipandang sebelah mata. “Karena seperti yang kita tahu, pandangan orang Indonesia terhadap karya anak bangsa kurang menggembirakan,” ungkap Sandy. PicMix sendiri baru mengungkap jati dirinya – bahwa mereka merupakan perusahaan lokal – pada media setelah meraih download sebanyak 10 juta kali.


Ketiga, pada awal dirilis, PicMix hanya sebuah aplikasi edit foto saja dan tidak lebih. Kini, mereka punya segudang fitur yang secara perlahan disisipkan ke dalam PicMix pada setiap update. Seperti pada versi Android, misalnya, PicMix menambahkan fitur notifikasi, stiker, dan ranking.


Sandy menyebutkan bahwa sebelum Picmix mengeluarkan fitur baru, mereka selalu melakukan riset terlebih dahulu. “Biasanya via akun Facebook dan Twitter kami,” ujarnya. Sandy juga juga menambahkan bahwa ada juga pengguna yang secara langsung memberikan saran tentang fitur apa yang seharusnya dimiliki oleh PicMix.


Keempat, PicMix telah tersedia di hampir platform yang ada di dunia. Mulai dari Android, iOS, BB 10, BB Legacy (OS 7 ke bawah), Windows Phone, hingga Java (Nokia Asha). Tiap versi tentu berbeda, yang paling mencolok terletak pada sisi tampilan. Mengapa bisa demikian? Karena tiap platform memiliki keterbatasannya masing-masing. Selain itu, perbedaan juga terletak pada fitur-fitur yang dimilikinya.


Namun, Sandy menjelaskan bahwa kebanyakan pengguna PicMix datang dari platform Java, tepatnya Nokia Asha. Sepertinya hal ini terjadi karena sesaknya persaingan aplikasi edit foto di Android dan iOS yang berbanding terbalik dengan platform Nokia Asha yang seperti kekurangan aplikasi edit foto yang berkualitas. Sandy juga mengungkapkan bahwa ada satu orang developer yang bertanggung jawab menangani PicMix di tiap versi platform.


Kelima, PicMix menyamarkan iklan yang berada di dalamnya. Ya, meskipun tampak tak ada iklan, namun sebenarnya mereka juga ikut mendulang uang lewat iklan. “Kami memang ada iklan, tetapi kami menyajikannya dalam tampilan yang halus, tidak kasar seperti pop-up dan sebagainya,” ujar Sandy. Ia menyebutkan bahwa iklan ini ditampilkan dalam bentuk thread seperti biasa layaknya pengguna yang sedang memamerkan fotonya via fitur media sosial milik PicMix.


Terakhir, Sandy juga menambahkan hal yang harus dicatat oleh developer: mereka sebaiknya mengeluarkan produk sesegera mungkin. Jika ada tambahan fitur atau yang lain, bisa melakukan update aplikasi. Bahkan jika aplikasi tersebut masih dalam tahap Beta juga tidak apa-apa untuk di-publish. Karena, menurut Sandy, banyak aplikasi yang mereguk jutaan download bahkan ketika aplikasinya masih dalam tahap Beta.


Mengoperasikan PC tanpa sentuhan


finding-top-50-local-apps-tech-in-asia-mobomarket-jakarta

Pengunjung Meetup Jakarta



Firstman sebagai salah satu pembicara meetup membawakan informasi seputar inovasi baru dari Intel yang disebut RealSense. Dengan RealSense, orang-orang kini tak perlu lagi menyentuh layar untuk mengoperasikan PC atau laptop. Cukup dengan gesture dari anggota tubuh saja.



Firstman menyebutkan bahwa RealSense menerapkan indera manusia ke dalam mesin. Jadi Anda bisa melakukan hal-hal seperti login ke PC dengan deteksi wajah, menggerakkan obyek dengan gerakan tangan, hingga membuka program dengan suara.


Teknologi RealSense hanya dapat dilakukan dengan adanya bantuan sebuah kamera 3D. Kamera ini juga memiliki spesifikasi khusus, seperti memiliki kedalaman sensor yang baik dengan kualitas 1080p.


RealSense sendiri saat ini belum dapat dinikmati oleh khalayak ramai. Namun, Intel kini tengah mengadakan kontes yang berhubungan dengan RealSense bernama RealSense App Challenge. Kompetisi itu menantang para developer untuk menciptakan sebuah aplikasi yang menanamkan penggunaan teknologi RealSense didalamnya.




Ini merupakan rangkaian acara dari ajang “Finding Top 50 Local Apps” yang diselenggarakan oleh MoboMarket dan Tech in Asia, dimana 50 aplikasi lokal terbaik dan masih baru akan mendapatkan USD 300 atau sekitar Rp 3,6 juta, serta akan mendapatkan berbagai hadiah lainnya. Anda bisa membaca informasi lebih lanjut tentang kompetisi ini di sini.


Kota selanjutnya yang akan kami kunjungi adalah Bandung pada tanggal 10 Oktober nanti. Sampai jumpa lagi di gelaran Finding Top50 Local Apps meetup selanjutnya!







from Berita Teknologi | - Yahoo Indonesia News https://id.berita.yahoo.com/mobomarket-dan-tech-asia-jakarta-meetup-6-kunci-143444839.html

via IFTTT

Related Posts :

0 Response to "Mobomarket dan Tech in Asia Jakarta Meetup: 6 kunci keberhasilan PicMix"

Post a Comment

wdcfawqafwef