![HiMax](https://s3.yimg.com/bt/api/res/1.2/igfpghh5B3UosA9lb0G26A--/YXBwaWQ9eW5ld3M7cT04NTt3PTYzMA--/http://media.zenfs.com/id-ID/News/TechInAsiaID/HiMax.jpg)
Tech In Asia beberapa waktu lalu pernah mengulas mengenai kehebohan advertorial Himax, dan untuk mengetahui kebenarannya, kami berkesempatan berbincang dengan Agus Hadsoe selaku Marketing Manager dari Himax Indonesia.
Selain mengklarifikasi masalah tersebut, Agus juga bercerita tentang perkembangan Himax dan strategi yang telah disiapkan timnya untuk tetap menjaga hasil yang telah didapatkan selama ini. Berikut ulasan hasil perbincangan yang dilakukan.
Mengusung strategi online
![himax website](https://s2.yimg.com/bt/api/res/1.2/oECkYTA22xBcoy9Ltt63AQ--/YXBwaWQ9eW5ld3M7cT04NTt3PTYzMA--/http://media.zenfs.com/id-ID/News/TechInAsiaID/himax.jpg)
Agus menjelaskan bahwa merek dagang yang diusungnya, Himax berada di bawah perusahaan merek lokal Indonesia Maxtron, namun berbeda arah dalam urusan penjualan sejak 2014 lalu. Alasannya adalah:
Awal penjualan sejak 2013 lalu, Himax melakukan hal yang sama dengan produsen handphone lainnya – baik lokal maupun global – dalam melakukan penjualan, yakni melalui [penjualan] offline. Namun setelah tidak mendapat hasil yang baik karena tidak bisa bersaing dengan merek besar, akhirnya Himax berubah arah dan memutuskan untuk mencoba peruntungan di ranah online. Tidak disangka perubahannya sangat drastis dan mendapat respon baik dari para konsumen.
Lebih mendetail ia menjelaskan sejak dikenalkan produk unggulannya, Polymer Li, penjualannya mencapai lebih dari yang diperkirakan. Hingga saat ini sudah terjual lebih dari 18.000 produk, dalam dua tempo pembukaan order. Maksudnya adalah, biasanya Himax menyiapkan 10.000 produk untuk dijual melalui online dengan batas waktu yang ditentukan, karena banyaknya permintaan dan mereka yang tidak mendapatkan produk meminta produk tersebut, sehingga dibuka kembali tahap kedua penjualan dengan hasil yang tidak sedikit pula.
Memang terdengar angka yang sangat menakjubkan untuk pemain lokal dalam penjualannya. Hal ini, menurut Agus, dikarenakan beberapa faktor yang didapatkan konsumen, yakni garansi tidak hangus bila smartphone Himax di-root dan harga yang murah untuk sebuah smartphone lokal.
Tren sebagai smartphone lokal kualitas premium
Bila mencari kata kunci ‘Himax’ di Google, maka salah satu yang ditemukan adalah ‘Himax octa-core’. Dan tren tersebut memang sengaja diciptakan Himax dalam awal pengenalan penjualan produknya ke masyarakat. “Meskipun merk lokal, produk yang ditawarkan Himax memiliki kelas premium dengan harga sangat terjangkau,” tambah Agus.
Setelah mendapatkan banyak peminat, Himax mengkontribusikan penggunanya sebagai pemberi saran untuk produk selanjutnya. Hal tersebut diusung karena, menurut Agus, akan tepat sasaran untuk mengetahui apa saja yang diinginkan masyarakat lokal.
![himax pure 3](https://s.yimg.com/bt/api/res/1.2/7JOjAqebV_i0UkZmLLY1dg--/YXBwaWQ9eW5ld3M7cT04NTt3PTYzMA--/http://media.zenfs.com/id-ID/News/TechInAsiaID/himax-pure-3.jpg)
Himax Pure III yang menjadi flagship
Agus juga mengungkapkan bahwa penjualan Himax tidak dimulai dari Jabodetabek, melainkan Jawa Tengah. Strategi tersebut merupakan jalan terbaik untuk meraih keseluruhan Jawa. “Bila dimulai dari Jakarta atau kota di sekitarnya, maka akan sulit meraih pasar di daerah lainnya. Namun bila dimulai dari daerah, maka tren ‘dari mulut ke mulut’ akan membuat efisien,” terang pria yang sebelumnya telah lama berkecimpung dalam menjual brand global di Indonesia ini. Tidak terbatas hanya di Pulau Jawa, order Himax juga dilakukan dari Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan.
Selain untuk menentukan produk selanjutnya, konsumen juga menjadi penentu produk flagship dari Himax. Dengan kata lain, bila keinginan konsumen melonjak untuk sebuah tipe, maka tipe tersebut akan lebih banyak digelontorkan penjualannya. Sejauh ini sudah ada beberapa produk yang laris, yakni Polymer Li, Pure III, dan Pure S, yang masing-masing dibekali dengan prosesor octa-core.
Rencana hingga tahun mendatang
Agus menambahkan strategi pengenalan Himax di 2014 berbuah manis. Ia menuturkan beberapa hal yang akan dilaksanakannya di tahun mendatang. “Kami akan tetap berjualan secara online untuk menjaga stabilitas harga produk, nantinya memang akan terdapat gerai offline Himax, namun hanya untuk experience zone. Urusan pembelian akan tetap secara online.”
Ditanya urusan pembuatan pabrik di Indonesia, ia membenarkan hal tersebut. Dan menyebutkan bahwa telah disiapkan pabrik untuk perakitan unit Himax di daerah Tangerang. Mengapa hanya perakitan? Ia menjelaskan bahwa sumber daya di Indonesia belum mumpuni untuk menciptakan komponen gadget – baik infrastruktur maupun tenaga pekerjanya.
Sedihnya, pemerintah juga belum jelas mengenai peraturan untuk sebuah produsen smartphone dalam mendirikan pabrik. Urusan birokrasi ini yang akhirnya mengganjal pengoperasian pabrik hingga 2016 nanti. Juga, Himax akan meluncurkan dua seri smartphone dan tablet dengan kecanggihan 16-core, namun sayangnya Agus belum mau buka suara untuk urusan ini.
Bila mengingat masih sedikitnya smartphone dengan otak octa-core yang beredar, maka Himax akan menjadi produsen yang sangat berani mengusung otak 16-core. Pertanyaannya adalah, apakah nantinya akan diletakkan dua octa-core atau empat komponen quad-core. Well, tunggu saja kebenarannya.
Guncangan Xiaomi
![xiaomi-mi-4-thumb](https://s2.yimg.com/bt/api/res/1.2/JAPADSuHkvULJISaRA06IA--/YXBwaWQ9eW5ld3M7cT04NTt3PTYzMA--/http://media.zenfs.com/id-ID/News/TechInAsiaID/xiaomi-mi-4-thumb.jpg)
Xiaomi Mi 4
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, sistem penjualan yang dilakukan Himax serupa dengan yang dilakukan merek yang sedang naik daun di China, Xiaomi. Apalagi Xiaomi sudah mulai dijual di Indonesia beberapa waktu lalu, adakah pengaruh yang dirasakan oleh Himax?
Agus secara terang-terangan menyatakan bahwa ia senang akhirnya ada ‘lawan’ dalam pengisian lahan melakukan promosi penjualan smartphone di ranah online lokal. Karena diakuinya selama ini hanya Himax yang melakukan strategi tersebut dan hasilnya di luar dugaan. Selain itu ia menambahkan tidak akan getir atau takut dalam menghadapi Xiaomi di Indonesia karena masing-masing (red: Xiaomi dan Himax) sudah memiliki pasar tersendiri.
“Saya rasa akan semakin baik bila nantinya Himax disetarakan dengan produk yang sudah memiliki nama besar seperti Xiaomi, sehingga merek-merek global yang lama menjadi pemain besar akan bergeser posisinya,” tutup Agus.
(Diedit oleh T.R. Husada)
![](http://pixel.quantserve.com/pixel/p-89EKCgBk8MZdE.gif)
from Berita Teknologi | - Yahoo Indonesia News https://id.berita.yahoo.com/sukses-menjual-secara-viral-himax-siapkan-strategi-untuk-060413971.html
via IFTTT
0 Response to "Sukses menjual secara viral, Himax siapkan strategi untuk 2015"
Post a Comment