Artikel ini disponsori oleh Baidu Indonesia. Baca pernyataan etika kami untuk informasi lebih lanjut.
Pada gelaran acara keempat roadshow “Tech in Asia dan Baidu Meetup: Finding Top 50 Local Apps” yang bertempat di Surabaya tanggal 6 November 2014, hadir tiga pembicara yang memberikan insight mereka, mulai dari proses pengembangan sebuah aplikasi mobile sampai ke proses distribusi aplikasi tersebut. Ketiga pembicara itu adalah Anton Soeharyo (CEO dan founder Touchten), Sidiq Permana (co-founder Nusantara Beta Studio) selaku perwakilan dari Intel Indonesia, dan Edo Suryo Pamungkas (Product Manager MoboMarket Indonesia).
Ketiganya membagikan sejumlah informasi seputar pengembangan aplikasi kepada sekitar 150 pengunjung yang terdiri dari teman-teman dari developer, mahasiswa, startup komunitas Surabaya Web Community (suWec). Berikut ulasannya:
MoboMarket, solusi toko aplikasi untuk pasar lokal
Dalam meetup ini, Edo dari MoboMarket memberikan insight mengenai toko aplikasi Android yang bernama MoboMarket, serta keuntungan yang bisa diperoleh para developer dan startup yang bergabung di dalamnya. MoboMarket merupakan toko aplikasi khusus Android yang dikembangkan oleh Baidu Inc., salah satu perusahaan teknologi terbesar asal Tiongkok.
Sejak diluncurkan pada bulan Februari lalu, MoboMarket mengklaim telah memiliki lebih dari 1,5 juta pengguna di Indonesia, lebih dari 3 juta aplikasi didistribusikan setiap harinya, dan memiliki koleksi lebih dari 500.000 aplikasi global dan 200 aplikasi lokal.
Untuk memudahkan pengguna, MoboMarket juga menyediakan paket aplikasi lokal. Saat Ramadhan misalnya, MoboMarket menyediakan paket bertema Islami dari developer lokal seperti Ramadhan 2014, Kiblat Kompas, dan masih banyak lagi. Demikian halnya saat hari kemerdekaan Indonesia, MoboMarket menyediakan paket aplikasi yang bertema “Bangga Pakai Aplikasi Anak Bangsa”. Di dalamnya terdapat aplikasi karya developer lokal seperti Gamelan DJ, Movreak, dan Catfiz.
Selain paket aplikasi lokal, MoboMarket juga memiliki keunggulan di sisi keamanan dibandingkan dengan Google Play dan Toko Aplikasi lain. MoboMarket menerapkan filter aplikasi yang ketat di mana setiap aplikasi yang masuk di dalamnya telah dipindai terlebih dahulu oleh aplikasi keamanan Baidu dan Avira.
Selama ini pengguna smartphone di Indonesia sangat sulit membeli aplikasi di App Store karena harus menggunakan kartu kredit atau gift card. Untuk itu MoboMarket berencana untuk menyediakan sistem pembayaran yang mudah digunakan. Contohnya ialah pembayaran dengan sistem pemotongan pulsa dan pembelian aplikasi melalui minimarket. Namun saat ini, keduanya masih dalam proses pengembangan dan akan tersedia dalam waktu dekat..
MoboMarket sebagai bagian dari Baidu Indonesia memiliki tujuan untuk lebih memahami kebutuhan individu masyarakat lokal. Ada beberapa strategi Baidu Indonesia yang diungkapkan Edo untuk memenuhi tujuan yakni memberikan teknologi untuk mobile dan PC bagi pengguna di Indonesia. Salah satunya adalah menyesuaikan dengan kultur lokal. Dalam hal ini MoboMarket mengundang para pengembang aplikasi Android dari Indonesia untuk mengikuti ajang “Finding Top 50 Local Apps”, yang akan mengumpulkan aplikasi-aplikasi Android karya anak bangsa melalui MoboMarket.
Edo juga meyakinkan audiens yang hadir dalam meetup Surabaya bahwa MoboMarket berkomitmen kepada developer dan startup lokal dengan memberikan highlight pada aplikasi lokal. Dukungan lebih, juga diberikan melalui penggunaan Bahasa Indonesia di dalamnya.
Dari seluruh aplikasi yang terkumpul, MoboMarket akan memilih 50 aplikasi terbaru dan terbaik dimana masing-masing berhak mendapatkan hadiah sebesar USD 300 (Rp 3,6 juta). Kelimapuluh aplikasi tersebut kemudian akan kembali disaring menjadi 10 aplikasi terbaik untuk dibantu pemasarannya melalui MoboMarket serta ditampilkan dalam ajang Startup Asia Jakarta yang akan diadakan pada tanggal 26 dan 27 November 2014.
Strategi lainnya adalah dengan melakukan kerja sama dengan beberapa vendor lokal di tanah air, seperti Smartfren, Oppo, Mito, Evercoss, Himax, dan yang lainnya. Dengan strategi yang telah disebutkan, Baidu berhasil menggaet 4,5 juta pengguna di Indonesia untuk produk Baidu Browser. Perlu diketahui bahwa Baidu hadir di Indonesia sejak 2013 lalu dan telah meluncurkan beberapa aplikasi, di antaranya adalah MoboMarket, Baidu Browser, PC Faster, DU Battery Saver, Hao123.com dan Spark Browser.
Bagaimana memasarkan aplikasi hingga mendapatkan investasi
Segmen Touchten berlangsung dalam format talkshow, dengan Audi Eka Prasetyo dari Tech in Asia yang bertindak sebagai interviewer mengajak Anton Soeharyo selaku co-founder Touchten untuk berbincang seputar rahasia di balik kesuksesan game studio-nya. Sebagai informasi, Touchten telah merilis lebih dari 20 judul games. Dimana beberapa game yang dirilis telah masuk dalam 10 besar game terbaik di 43 negara berbeda dan telah mencapai lebih dari 10 juta download.
Melalui talkshow itu, Anton berbagi tips kepada developer mulai dari hal dasar memasarkan game hingga bagaimana cara mendapatkan pendanaan.
Tips pertama yang dijelaskan Anton adalah tentang dasar-dasar bagaimana cara memaksimalkan pemasaran game. Jika dalam website ada istilah Search Engine Optimizer atau SEO, dalam game juga ada namun dengan nama yang berbeda yaitu dengan App Store Optimization atau disebut juga ASO. Serupa dengan SEO, dengannya aplikasi Anda akan menjadi semakin mudah ditemukan. Hal ini ia terapkan pada game berjudul Sushi Chain. Anton menjelaskan pada saat itu kata kunci “Sushi” memiliki traksi yang cukup tinggi namun yang ditemukan pada App Store sebagian besar hanya berupa aplikasi. Lalu ia berinisiatif membuat game Sushi Chain.
Masi tentang ASO, Anton kemudian menjelaskan tentang bagaimana pentingnya ikon dan screenshot game. Ia memberi saran untuk membuat ikon dan screenshot game semenarik mungkin karena itu adalah kesan yang pertama kali dirasakan pengguna. Hal ini ia alami pada game berjudul Freekick 2 yang awalnya memiliki ikon bergambar bola dan gawang. Kemudian ia merubahnya menjadi jauh lebih menarik dengan gambar kiper, dinosaurus, dan ufo. Hasilnya pun sangat signifikan.
Selanjutnya Anton menjelaskan tentang bagaimana cara bertahan di app store. Pertama yaitu jangan lupakan bahasa lokal atau pengguna yang tidak menggunakan bahasa inggris. Karena cakupan pasar bahasa inggris tidak terlalu besar yaitu hanya 27 persen. Jadi ia memberi saran kepada developer untuk setidaknya meluangkan waktu menambahkan bahasa lain selain bahasa inggris. Tips kedua yang ia berikan adalah ada ribuan toko aplikasi lain yang bisa digunakan untuk memasarkan aplikasi selain toko aplikasi default pada iOS dan Android. Hal ini sempat ia terapakan pada salah satu game-nya. Ia memasarkan game pada salah satu toko aplikasi yang paling banyak digunakan di Jepang. Dan hasilnya pendapatan setiap bulannya bisa mencapai USD 50.000 (Rp 600 juta) hingga USD 75.000 (Rp 910 juta).
Setelah itu Anton memberikan beberapa pelajaran tentang investasi yang pernah ia alami. Sebagai informasi hingga saat ini Touchten telah mendapatkan empat kali pendanaan yaitu dari CyberAgent Ventures, Ideosource, TMS Entertainment milik Sega, dan United Overseas Bank (UOB) Venture Management. Pelajaran pertama adalah investor yang baik akan berinvestasi pada Anda sebagai founder bukan hal lain termasuk game atau aplikasi yang Anda buat. Pelajaran kedua yaitu waktu yang tepat mencari pendanaan adalah di saat Anda tidak membutuhkannya. Mengapa? Karena apabila mencari pendanaan disaat Anda sangat membutuhkannya maka para investor akan memberikan value yang rendah terhadap perusahaan Anda dan tentu saja akan menjadi sulit untuk bernegosiasi. Jadi waktu yang tepat mencari pendanaan adalah saat dimana setidaknya perusahaan Anda berada di kondisi stabil dan mendapatkan pendanaan atau profit yang cukup sehingga bisa mendapatkan negosiasi yang lebih menguntungkan.
Pelajaran selanjutnya adalah investor tidak akan berinvestasi ke gaji Anda. Saat berkomunikasi dengan investor hal yang dijelaskan bukanlah berapa gaji yang Anda dapat melainkan rencana bagaimana Anda mengelola pendapatan yang diterima. Jadi perlakukan penggalangan dana seperti hari terakhir Anda dengan menggunakannya untuk membuat produk Anda semaksimal mungkin. Pelajaran selanjutnya yang tidak kalah penting adalah perlakukan investor dengan hormat, tapi investor bukan lah boss Anda. Karena apabila Anda bertemu dengan investor buruk yang selalu memberi tugas atau perintah itu sama saja Anda sebagai founder bekerja layaknya karyawan biasa. Jadi carilah investor yang tepat dan mau bekerjasama sesuai dengan misi dan visi Anda.
Kembangkan aplikasi dengan mudah dan cepat
Sidiq Permana sebagai perwakilan dari Intel dan juga co-founder Nusantara Beta Studio memberi informasi tentang berbagai tool yang ditawarkan oleh Intel untuk memudahkan developer dalam melakukan pekerjaannya seperti Intel XDK yang memungkinkan developer mengembangkan aplikasi menggunakan teknologi HTML5 dan Intel HAXM yang memungkinkan developer menjalankan Android Emulator dengan lebih cepat berkat bantuan prosesor Intel.
Teknologi Intel HAXM ini hanya tersedia untuk developer yang mengembangkan aplikasi pada PC yang memiliki prosesor Intel. Namun, penerapannya dapat digunakan untuk semua jenis arsitektur prosesor seperti X86 hingga ARM yang lazim terdapat pada sebuah perangkat mobile.
Selain itu, tool lainnya yang ditawarkan Intel adalah Intel Mobile Dev Kit, Intel C++ Compiler, Project Anarchy, Intel IPP, Intel INDE, Intel TBB, Intel GPA, Beacon Mountain v0.6, Intel USB Driver, dan Intel System Studio. Semua tool tersebut dapat Anda gunakan untuk meningkatkan performa aplikasi Anda menjadi lebih gegas dengan memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki komponen hardware perangkat mobile. Anda dapat mengetahui lebih banyak mengenai kumpulan tool tersebut di sini.
Artikel Ini merupakan bagian dari rangkaian acara “Finding Top 50 Local Apps” yang diselenggarakan oleh MoboMarket dan Tech in Asia, dimana 50 aplikasi lokal terbaik dan masih baru akan mendapatkan USD 300 atau sekitar Rp 3,6 juta, serta akan mendapatkan beragam hadiah lainnya. Anda bisa membaca informasi lebih lanjut tentang kompetisi ini di sini.
Lomba ini berlangsung hingga tanggal 15 November dan pengumuman aplikasi terpilih akan dilakukan pada 20 November 2014. Bagi aplikasi yang terpilih akan dihubungi langsung oleh pihak panitia.

from Berita Teknologi | - Yahoo Indonesia News https://id.berita.yahoo.com/baidu-dan-tech-asia-meetup-061206115.html
via IFTTT
0 Response to "Baidu dan Tech in Asia Meetup Surabaya: Bagaimana memasarkan aplikasi hingga mendapatkan pendanaan [RECAP]"
Post a Comment