Samsung hentikan layanan chatting ChatOn, mengapa?


china-smartphone-girl-in-door

Sumber gambar: pengguna Flickr Lars Plougmann



Hari ini (19/12), Samsung mengumumkan bahwa aplikasi chatting mereka, ChatOn akan ditutup mulai 1 Februari 2015. Agen berita Korea Selatan, Yonhap mengutip raksasa teknologi tersebut bahwa penutupan ini merupakan reaksi dari “perubahan permintaan di dalam pasar,” dan produsen smartphone terbesar dunia tersebut ingin lebih fokus “di area lain seperti kesehatan dan mobile commerce.”


Baca juga: KakaoTalk merespon keresahan privasi pengguna, luncurkan Secret Chat


ChatOn – yang di-install secara default di dalam smartphone Samsung namun juga tersedia bagi semua orang yang menggunakan Android, iOS, BlackBerry, dan Windows Phone – mencapai angka 100 juta pengguna terdaftar pada bulan September tahun 2013, namun Samsung tidak pernah mengumumkan berapa banyak pengguna aktif setiap bulannya. Anggaplah setengah dari angka tersebut aktif setiap bulannya, maka ChatOn hanya memiliki 50 juta pengguna aktif per bulannya, jauh di bawah pengguna aktif Line sebanyak 170 juta, Viber sebanyak 209 juta, WeChat 500 juta, atau WhatsApp yang memiliki 600 juta pengguna aktif.


Perusahaan korea tersebut menargetkan ChatOn untuk India, China, dan Amerika Serikat, namun pengguna mobile di dua negara raksasa Asia tersebut mempunyai alternatif lain seperti WhatsApp di India dan China yang tergila-gila dengan WeChat.


Amerika Serikat merupakan satu-satunya tempat menarik bagi ChatOn. Samsung hari ini telah mengklarifikasi kepada Engadget bahwa ChatOn akan tetap dapat digunakan bahkan setelah tanggal 1 Februari hanya di Amerika Serikat.


Baca juga: W&S Group: Samsung merek smartphone terpopuler di Indonesia


(Diedit oleh T. R. Husada dan Ketut Krisna Wijaya)







from Berita Teknologi | - Yahoo Indonesia News https://id.berita.yahoo.com/samsung-hentikan-layanan-chatting-chaton,-094436663.html

via IFTTT

Related Posts :

0 Response to "Samsung hentikan layanan chatting ChatOn, mengapa?"

Post a Comment

wdcfawqafwef