Baca juga: Warning! 6 aplikasi belanja ini bisa buat tagihan bengkak
Serupa dengan aplikasi Shoop yang merupakan jebolan IdeaBox dari Indosat, Puali mengedepankan aspek sosial dalam layanan iklan baris yang mereka miliki. Bedanya; dimana Shoop secara ekslusif tersedia hanya untuk platform mobile, Puali mempunyai fokus dalam sebuah platform web dan menjadikan aplikasi mobile sebagai pelengkap mereka.
Puali didirikan pada tanggal 3 Oktober 2014 oleh Triandy Gunawan (CEO) dan Stefanus Christofan (CTO) di Surabaya. Triandy merupakan seorang serial entrepreneur yang juga merangkap sebagai CEO Gunawangsa Group Surabaya (GGS) yang bergerak di bidang properti. GGS mempunyai tiga proyek apartemen di pusat kota termasuk salah satunya Gunawangsa MERR yang terletak di tengah Middle East Ring Road, Surabaya.
Saat ini, Puali sudah memiliki lebih dari 3.500 pengguna di website dan aplikasi mereka, serta sudah mempunyai total lebih dari 33.500 iklan terpasang. Untuk statistik aplikasi, versi Android platform ini sudah mencatatkan jumlah 2.335 download, sementara untuk versi iOS-nya masih berkisar di angka 490 download.
Tampilan “timeline” di dalam platform web Puali
Saat ini, Puali belum melakukan monetasi pada platform yang mereka miliki. Baik itu dalam versi website dan aplikasi, kami tidak menemukan adanya banner iklan pihak ketiga. Hal itu juga dibenarkan oleh Stefanus. “Sementara ini, semuanya masih gratis. Memasang sebuah iklan di dalam platform ini tidak akan dikenakan biaya apapun dan tidak ada batasan jumlah iklan yang boleh dipasang,” ungkapnya. “Akan tetapi, kami berencana untuk melakukan monetisasi dengan menggunakan skema listing iklan premium. Setiap iklan premium akan mempunyai tempat khusus di dalam listing dan news feed (social feed).”
Fitur social feed yang dimaksud adalah sebuah fitur mirip dengan yang terdapat di dalam website media sosial Twitter, dimana pengguna akan mendapatkan sebuah timeline yang berisi iklan-iklan yang dipasang oleh pengguna lain yang di-follow. Fitur ini akan sangat berguna jika Anda sudah mempercayai seorang pengguna Puali dan ingin mengetahui produk-produk yang pengguna tersebut pasang.
Menanggapi maraknya pemain lokal maupun internasional di ranah e-commerce ini, Stefanus mengungkapkan:
OLX dan Berniaga adalah pesaing terberat kami di Indonesia, Tokopedia dan marketplace online lain pun bisa dibilang saingan kami. [Namun perbedaannya], kami memiliki sebuah fitur media sosial seperti kemampuan mem-follow pengguna lain, news feed, pesan pribadi, dan sistem komentar.
Selain website-website yang disebutkan di atas, Puali juga akan bersaing langsung dengan forum jual beli milik Kaskus, dan secara tidak langsung dengan website e-commerce besar seperti Lazada dan Bhinneka.
Baca juga: 18 toko online populer di Indonesia
Sampai saat ini, Puali masih melakukan bootstrapping dengan dana pribadi dari Triandy. Startup ini akan mulai melakukan monetisasi melalui sistem iklan baris premium pada bulan Januari tahun depan, segera setelah pengembangan dan pengujian selesai dilakukan. Selain itu untuk semakin bisa bersaing dengan nama-nama besar di Indonesia, Puali akan mengembangkan sebuah fitur rekening bersama agar penjual dan pembeli mendapat lapisan keamanan tambahan dalam hal transaksi serta kemampuan untuk memasang iklan dalam bentuk video.
(Diedit oleh Lina Noviandari)

from Berita Teknologi | - Yahoo Indonesia News https://id.berita.yahoo.com/startup-ini-menggabungkan-fitur-twitter-084118508.html
via IFTTT
0 Response to "Startup ini menggabungkan fitur Twitter dan OLX dalam satu kemasan unik"
Post a Comment