Beberapa tahun lalu, BlackBerry begitu menguasai penjualan smartphone di dunia, tak terkecuali di Indonesia. Namun, perkembangan teknologi yang cukup cepat – dimana mereka masih tetap percaya diri dengan sistem operasi jadul dan keyboard fisik – membuat perusahaan yang didirikan oleh Mike Lazaridis ini tertinggal dengan kompetitornya, Google dengan Android dan iOS dari Apple.
Seperti kita tahu, BlackBerry mencoba melawan dengan memperkenalkan sistem operasi terbarunya yang diklaim jauh lebih pintar ketimbang sebelumnya pada bulan Januari 2013 silam. Namun, ternyata hal ini belum cukup untuk melawan Android dan iOS di pasar. Bahkan, BlackBerry pun sempat tak berdaya menghadapi gempuran smartphone lokal di Indonesia – yang dulu disinonimkan dengan negara BlackBerry.
Melepaskan BBM ke Android dan iOS sempat membuat banyak orang mempertanyakan: “Untuk apa pakai BlackBerry lagi? Kan sudah bisa BBM-an di Android dan iOS.” BlackBerry pun menjawabnya dengan memberikan update OS ke BB 10.2.1 yang sudah mampu menjalankan aplikasi-aplikasi Android. Pertanyaan tadi pun sudah dapat dijawab oleh BlackBerry dengan, “Buat apa beli yang lain? BlackBerry sudah sanggup menjalankan aplikasi Android, kok.”
April lalu, BlackBerry juga memberikan satu jawaban lagi kepada pelanggannya di Indonesia dengan meluncurkan Z3 alias “Jakarta”. Smartphone ini sudah dapat menjalankan aplikasi Android, kamera yang lumayan (setidaknya tidak jelek-jelek amat), baterai yang mumpuni, layar besar, serta – yang tak kalah penting – harga yang terjangkau. Simak review-nya berikut ini.
Berat meski bermaterial plastik
Menilik dari desain, Z3 dibentuk dengan cantik dan elegan, setidaknya dari tampilannya. Bagian belakangnya menggunakan lapisan berkontur yang membuatnya dapat digenggam secara mantap. Anda juga dapat melihat logo BlackBerry diletakkan di sana dengan indahnya. Khusus pada Z3 Jakarta Edition, BlackBerry membubuhkan kata “Jakarta” di bagian atas, persis di samping kanan kamera utamanya yang beresolusi 5 megapiksel.
Pada bagian depan, tertera tulisan BlackBerry yang diletakkan di bawah layar. Tombol unlock – yang juga berfungsi sebagai power – diletakkan di sisi kiri dengan warna silver. Sedangkan dibawahnya terdapat tombol volume yang diberikan warna hitam pekat. Jack audio terdapat di bagian atas, sedangkan slot microUSB – alias slot charger – berada di bagian bawah. Di sisi kanan terdapat slot microSD dan microSIM Card. Oh ya, Z3 sendiri memiliki ukuran 140 x 72.8 x 9.3mm.
Seperti disebutkan di awal, Z3 memiliki layar lebih besar ketimbang pendahulunya, Z10. Z3 menggunakan layar berukuran 5 inci dengan resolusi qHD (960 x 540). Sayangnya, Z3 hanya memiliki kerapatan layar sebesar 220ppi. Meskipun begitu, saya cukup puas dengan warna yang ditampilkan. Cukup baik, meskipun bukan yang terbaik.
Kekurangannya, Z3 memiliki bobot yang lumayan, yakni 164gram. Mengagetkan, karena material pembuatannya menggunakan bahan plastik. Meskipun begitu, saya masih berpikiran bahwa bobot ini didapat dari hardware-nya.
Cukup mumpuni menemani kegiatan sehari-hari
Beralih ke hardware, Z3 dipersenjatai dengan spesifikasi yang terbilang cukup. Prosesor yang digunakan Z3 adalah dual-core 1,2GHz Krait 200 (MSM8230) dari Qualcomm ditemani dengan GPU Adreno 305. RAM yang dimiliki berukuran 1,5GB dan memori internal Z3 seluas 8GB. Terasa sedikit? Tenang saja, BlackBerry telah menyediakan slot microSD up to 32GB.
Z3 sendiri berjalan pada sistem operasi 10.2.1 yang, seperti sudah disebut di awal artikel, mampu menjalankan beragam aplikasi Android. Dengan begitu, Anda juga dapat menjalankan aplikasi-aplikasi populer seperti Path, Instagram, dan lain-lain. Namun, Anda tak akan menemukan aplikasi Android pada BlackBerry World. Ada beberapa cara untuk menginstall aplikasi Android, mulai dari yang rumit hingga mudah. Saya menyarankan dua cara termudah, yakni menginstall dari file berformat APK – yang telah di-download dan diletakkan di memori – atau men-download toko aplikasi third party seperti 1Mobile Market dan Amazon App Store.
Instagram (kiri) dan Path (kanan) dapat diakses melalui BlackBerry Z3
Meskipun dapat menjalankan aplikasi populer ternyata ada beberapa aplikasi yang sedikit bermasalah ketika di jalankan di BlackBerry Z3, khususnya pada berbagai game seperti Angry Birds Epic. Sistem notifikasi aplikasi Android juga menjadi salah satu masalah di Z3. Seperti yang dialami oleh salah seorang tim Tech in Asia, Z3 yang digunakannya sedikit terlambat saat menerima notifikasi. Saya pun mengalaminya sendiri pada aplikasi Line.
Saya sempat menggunakan Antutu Benchmark untuk menguji Z3. Hasilnya dapat Anda lihat dibawah ini.
Hasil yang didapatkan memang tak terlalu baik, namun masih terbilang cukup untuk menemani Anda sehari-hari. Apalagi dukungan baterai 2.500mAh membuatnya menjadi salah satu BlackBerry yang bertenaga dan selalu siap menemani tanpa memerlukan bantuan charger atau powerbank. Saya cukup puas dengan daya tahan baterai Z3 yang sanggup menemani seharian penuh.
BlackBerry menyertakan koneksi yang lumayan lengkap pada Z3. Tercatat ada koneksi Wi-Fi 802.11 b/g/n yang mendukung koneksi 2,4GHz dan Bluetooth v4.0 yang hemat daya. Z3 juga mendukung koneksi Miracast. Miracast sendiri merupakan sebuah teknologi pengembangan dari Wi-Fi yang memungkinkan dua perangkat yang memiliki koneksi Wi-Fi untuk saling berkomunikasi satu sama lain. Dengan Miracast di Z3, Anda dapat memutarkan file seperti video, musik, dan foto di berbagai TV, sehingga TV Anda yang support Miracast dapat berkata “Halo!” pada BlackBerry Jakarta.
Kamera 5 megapiksel yang dimilikinya juga cukup untuk menangkap momen-momen sehari-hari Anda. Begitupun, dengan kamera 1,1 megapiksel yang diletakkan di depan. Untuk Anda yang penasaran dengan hasil fotonya dapat melihatnya di bawah ini.
Hasil kamera utama BlackBerry Z3
Hasil kamera utama BlackBerry Z3
Hasil kamera depan BlackBerry Z3
Kesimpulannya…
Terlalu banyak kata “cukup” dalam review ini. Namun, memang itu yang dapat saya sampaikan. Harganya yang cukup terjangkau untuk ukuran perangkat ber-OS BB 10 membuat BlackBerry harus merelakan untuk memangkas beberapa bagian di sana-sini. Satu kata untuk Anda yang ingin membeli smartphone berharga Rp 2.200.000 ini adalah “Adaptasi”. Ya, pasalnya Anda harus dipaksa belajar lagi untuk menggunakan BB 10, bahkan untuk pengguna setia BlackBerry sejak zaman Gemini, Bold, dan lain-lain.
Pengguna Android yang ingin mencicipi nikmatnya buah berry hitam ini juga disarankan jangan terlalu berharap, karena – meskipun telah mendukung aplikasi Android – tentu ada hal yang tak dapat berjalan secara sempurna. Salah satunya adalah layar yang tak dapat dinikmati secara penuh.
(Diedit oleh Enricko Lukman dan T.R. Husada)
from Berita Teknologi | - Yahoo Indonesia News http://ift.tt/1w92F7V
via IFTTT
0 Response to "BlackBerry Z3, penyandang nama “Jakarta” dengan harga terjangkau (REVIEW)"
Post a Comment