
Founder Grivy, Jan Oudeman.
Jan Ouderman (27 tahun), founder Grivy, tidak ingin orang Indonesia bingung dengan website daily deals-nya ini dan tertukar dengan LivingSocial atau Groupon. Meskipun ketiga website tersebut menawarkan user experience dan nilai proposisi yang sama di Indonesia, Grivy menggunakan model berbeda yaitu sistem lelang. Jan mengklaim website yang lain bukannya membosankan, tapi Grivy lebih entertaining.
“Tentunya menyenangkan mendapatkan diskon 50 persen,” katanya. “Tapi pada akhirnya [...] [konsumen] seolah mendapatkan hadiah yang dikemas dalam kertas pembungkus transparan. Tidak ada yang salah dengan itu, tentu saja, tapi ada hal yang lebih menarik.”
Jan mengklaim bahwa Grivy unik karena sifat kompetitifnya. Ia menyebut website ini dengan kiasan “eBay-nya Indonesia untuk layanan mewah” dan menyoroti sistem lelang Grivy sebagai bumbu utama yang memberikan perusahaannya peluang di pasar yang mencintai diskon ini.
Grivy melelang deals yang berkaitan dengan produk dan layanan seperti tempat berlibur, paket spa, produk anak-anak, dan booking restoran. Semua lelang Grivy dimulai dari harga Rp 10.000, dan penawar menentukan batasan harga mereka sendiri. Preferensi harga yang ditentukan oleh seorang pengguna dalam lelang, serta preferensi harga yang ditentukan oleh para pesaingnya menjadi faktor untuk memenangkan sebuah lelang. Jan mengklaim bahwa sensasi memenangkan lelang hampir sama menyenangkannya dengan mendapat hadiah itu sendiri.
Halaman awal Grivy tampak rapi dan sederhana. Website ini memiliki pilihan bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, dan memungkinkan pengunjung menelusuri penawaran langsung dalam berbagai kategori berdasarkan kota, jumlah orang, tanggal yang dikehendaki, dan waktu.

Jan mengatakan, “Misi kami adalah untuk terus menyediakan konsumen dengan deals yang menakjubkan dimana mereka yang memutuskan harganya sendiri.” Jan yakin pasar terbesar di Asia Tenggara ini menarik, karena Indonesia mengadopsi teknologi dengan cepat.
Grivy sudah beroperasi selama satu tahun dalam versi private beta. Minggu lalu perusahaan ini merayakan ulang tahun pertamanya di Indonesia. Jan mengatakan, “Sistem kami telah diulas oleh Amazon Venture Capital yang membuat kami menerima pendanaan sebesar USD 8.000. [...] Kami kini tengah menggalang dana untuk mempercepat segala sesuatunya.”
Meskipun Jan tidak menyebutkan jumlah pasti pengunjung bulanan Grivy, ia mengklaim bahwa Grivy telah mendapatkan sekitar 130.000 pelanggan email di Indonesia. Website ini melakukan monetisasi dengan menarik komisi dari merchant yang menggunakan Grivy sebagai saluran penjualan. Grivy juga menarik biaya administrasi untuk setiap lelang yang sukses. Jika pengguna tidak memenangkan lelang, mereka tidak akan dikenakan biaya partisipasi (Jan mengklaim website lain mungkin akan mengenakan biaya USD 0,01 (sekitar Rp 100). Jan mengatakan bahwa Grivy menargetkan pendapatan USD 10 juta (atau sekitar Rp 121,4 miliar) di tahun ketiga operasinya, dan Grivy terus meningkatkan usahanya untuk menarik lebih banyak merchant.
Saat ini, Grivy memungkinkan pengguna melakukan booking di restoran, dan mendapatkan diskon berdasarkan kapan mereka ingin makan, dan juga memungkinkan mereka menemukan deals khusus dengan kartu kredit – sesuatu yang disukai orang Indonesia. Jan mengklaim Grivy juga baru-baru ini berekspansi ke Bali sebagai kota keduanya di Indonesia, dan bulan ini ia akan meluncurkan aplikasi mobile untuk pengguna dan merchant di platform BlackBerry, Android, dan iOS. Ia mengatakan, “Kami akan menyediakan solusi yang memungkinkan pelanggan kelas menengah merasakan layanan baru.”

from Berita Teknologi | - Yahoo Indonesia News https://id.berita.yahoo.com/grivy-website-daily-deals-untuk-kelas-menengah-di-111203731.html
via IFTTT
0 Response to "Grivy, website daily deals untuk kelas menengah di Indonesia"
Post a Comment